Cerita
Sex Terbaru - Aku seorang bujangan,
usiaku sudah menginjak 31 tahun, tinggi badan cuma 160 cm, badanku kurus
kerempeng, kulit sawo matang, entah kenapa ga bisa gemuk, padahal nafsu makanku
ga pernah bermasalah, aku tinggal di komplek perumahan dengan jarak masing-masig
rumah yang lumayan rapat, sehingga kadang suara suara kencang tetangga sebelah
kanan dan kiri yang sedang bertengkar atau berbicara kencang bisa sayup-sayup
kedengaran.
![]() |
Demi prifat, wajah disamarkan |
Cerita Sex Terbaru - Cerita berawal ketika pagi-pagi aku sedang duduk-duduk di
depan rumah, anak perempuan tetangga depan rumahku sedang bersiap-siap
berangkat sekolah, namanya Yeni, baru kelas 3 smp, umurnya sekitar 14 tahun gitu,
kulit putih bersih, dengan wajah ke oriental, posturnya masih terlihat kurus
kerempeng dengan baju smp-nya, tanpa sengaja aku melirik ke arahnya, dia baru
keluar rumah, hendak memakai sepatu. Dengan santainya dia jongkok ketika hendak
memakai sepatu, tidak sadar kedua kakinya seenaknya ngangkang sehingga memperlihatkan
celana dalamnya yang berwarna pink dan kedua pahanya yang putih mulus, karena
jarak rumah kami yang berhadapan hanya dipisahkan jalan perumahan kecil selebar
2 meter saja, maka terlihat jelas pemandangan itu, sampai-sampai ketika
kuperhatikan dengan seksama, celana dalam yang dia pakai ternyata agak
transparan, sehingga belahan vaginanya terpeta jelas dan samar-samar terlihat,
aku perhatikan tanpa berkedip sampai dia selesai memakai sepatu dan siap-siap
keluar rumah. dia hanya tersenyum ketika melihat aku, kemudian aku sapa dia
sekedar basa-basi.
"berangkat sekolah dik ?"….. wajahnya aku
perhatikan dari dekat, ternyata cantik juga ini anak.
"ya Om, ini buru-buru takut telat ke sekolah"
jawabnya. Dengan senyum polos dia ngeloyor pergi dengan sepeda kayuhnya.
Selagi deg-degan membayangkan kejadian tadi, melintas tetangga sebelah kamarku, namanya Ani, umur sekitar 27 tahun, sudah menikah tapi belum ada anak, suaminya sopir bus antar kota, pulang kerja 3 hari sekali, jadi sering ditinggal keluar kota oleh suaminya. setiap kali si Ani lewat aku ga pernah melewatkan sekalipun untuk nongkrong di depan rumah untuk menyapanya.
"wah mau kemana mbak? … belanja ya?" sapaku dengan wajah senyum
"iya mas, beli sayur saja kok" balas Ani
Setiap kali keluar hendak belanja ke warung, dia sering cuma
pakai daster tipis, dan selalu tidak memakai BH, sehingga payudaranya terlihat
jelas dibalik dasternya, dan tidak ketinggalan putingnya yang masih rata samar-samar
dibalik dasternya, itulah kenapa aku tidak pernah melewatkan duduk-duduk di
depan rumah ketika pagi (siapa sich yang tidak mau dapat pemandangan indah dari
2 orang wanita sekaligus).
Kita kembali dulu ke topic, sore itu ketika aku habis mandi dan duduk di teras rumah, kulihat Yeni sedang duduk di teras rumahnya, dengan menggunakan celana pendek, pendek sekali malah sehingga hampir seluruh pahanya terlihat, begitu mulus, dia hanya memakai kaos tipis tanpa lengan, dia asik sedang mengutak atik laptopnya, sekali sekali mengeluh sambil memainkan keyboard laptopnya berulang ulang, mungkin sedang ada masalah dengan laptopnya.
aku samperin Yeni yang sepertinya sebal karena laptopnya mengalami masalah.
“kenapa Yen, laptopnya ?” sapaku.
“ini om laptop Yeni kok layarnya diem aja ga bisa diapa-apain
sejak dinyalain tadi”
“o mungkin hang itu, bisa jadi kena virus” tambahku
“iya nih mungkin, tadi abis pinjem flashdisk temen mindahin
lagu, habis itu kok jadi gini” katanya
“mau om benerin? om kan kerja di tempat servis komputer” tawarku
“mau om benerin? om kan kerja di tempat servis komputer” tawarku
“apa ongkos servisnya tidak mahal om ?” tanya dia
“kalo sama Yeni ga usah bayar lah, kan sama tetangga sendiri”
jawabku “tapi laptopnya om bawa dulu ke rumah buat di benerin ya, mau khan?”
“mau om kalo begitu, eh boleh ga Yeni ikut ngeliat om nyervis
laptopnya ? kalo boleh, Yeni ijin mama dulu,”
“boleh saja” kataku, dalam benak sudah berkata kesempatan
nih, sambil benerin laptop bisa dapet ngecengin anak seksi ini pikirku.
Laptop dia aku bawa ke rumah untuk diservis, sesampai dirumah aku cek langsung laptopnya, ternyata bener, osnya eror kena virus, lumayan agak lama nih scan virusnya.
“om gimana laptopnya ?” tiba-tiba Yeni sudah nongol di belakangku, berani juga nih anak nylonong langsung masuk rumah.
“kena virus, aga lama benerinya” jawabku
Yeni langsung duduk disampingku, ikut ngeliat laptopnya,
dengan cueknya mepet ke badanku karena kursi cuma ada 1, wangi badannya terasa
segar disebelahku, tanpa sadar pula dia menempelkan payudaranya ke lenganku,
terasa lembut walaupun kulihat belum terlalu besar.
lama dia duduk rapat di deketku hingga lama-lama aku jadi degdegan dan tidak terasa kelaminku terusik semakin tegang karena terangsang, saat aku lirik dia ternyata wajahnya sangat dekat di sebelahku, cantik sekali ternyata dari dekat, aku memutar otak bagaimana caranya bisa menikmati tubuhnya.
lama dia duduk rapat di deketku hingga lama-lama aku jadi degdegan dan tidak terasa kelaminku terusik semakin tegang karena terangsang, saat aku lirik dia ternyata wajahnya sangat dekat di sebelahku, cantik sekali ternyata dari dekat, aku memutar otak bagaimana caranya bisa menikmati tubuhnya.
“om numpang ke kamar mandi ya, mau pipis nih, tolong
dianterin dong, takut” tiba tiba dia nanya.
“itu lurus saja” kataku
“ ga mau, dianterin, takut” pintanya manja
Akhirnya aku anter yeni kebelakang, dia buru buru masuk ke
kamar mandi, tanpa menutup pintu, langsung dia buka celana pendeknya dan
jongkok langsung pipis. mungkin karena kebelet dia ga sempet tutup pintunya,
aku hanya melihat melongo saja, entah dari mana datengnya niat jahatku, aku
langsung susul masuk ke kamar mandi, dan segera mengunci pintu dari dalam.
“om, kok masuk aja, yeni kan lagi pipis... malu tau !!!!”
“om kebelet pipis juga nih, lagian yeni juga ga nutup pintu”
balasku
setelah yeni selesai pipis dan membersihkan bekasnya, belum
sempat dia memakai celana pendek dan cdnya langsung kutarik dia kepelukanku,
dan kupeluk erat, bibirnya langsung kucium, awalnya dia berontak, mau teriak,
tapi pelukan eratku buat dia merasa lemas sehingga dia hanya diam saja ketika
kuciumi bibir, wajahnya dengan beringas.
“om sayang yeni, om cinta sama yeni, om akan lakuin apa saja
untuk memikili yeni” rayuku
“om … ahhh” yeni akhirnya pasrah ketika kucumbu seluruh wajahnya, tanganku sudah bergerilya masuk dari celah bajunya untuk meremas-remas payudaranya yang masih dibalik bh, dengan sigap kulepas bhnya dengan satu tangan sambil terus kucumbu dia, tak tahu mengapa, yeni hanya diam saja ketika aku melakukan semua itu, sesekali mendesah pas kuciumin bibirnya.
“om … ahhh” yeni akhirnya pasrah ketika kucumbu seluruh wajahnya, tanganku sudah bergerilya masuk dari celah bajunya untuk meremas-remas payudaranya yang masih dibalik bh, dengan sigap kulepas bhnya dengan satu tangan sambil terus kucumbu dia, tak tahu mengapa, yeni hanya diam saja ketika aku melakukan semua itu, sesekali mendesah pas kuciumin bibirnya.
Sekarang Yeni hanya memakai kaos tanpa lengan saja, bhnya sudah kulepas, celana pendek dan cd masih melorot, tanganku bergerak kebawah ke arah kemaluannya yang sudah terbuka, masih basah, dan belum berbulu, desahannya semakin kencang ketika ujung jariku mulai mengelus pinggir vaginanya, dan mulai mengelus lembut klitorisnya yang masih kecil. kemaluanku sudah tegang dari tadi, aku lepas celanaku, hingga tampak “pedang” yang menjulang, walau aku kurus kecil tapi anuku tetep besar, haha.
Yeni semakin pasrah saat melihat anuku, dia semakin memejamkan mata, mungkin karena risih, takut dan malu jadi satu.
“Yeni jangan takut, ya. ga sakit kok, malah enak banget, kaya
digelitikin saja kok rasanya” rayuku
“yeni takut om, takut sakit, yeni takut dimarahin mama,”
“yeni takut om, takut sakit, yeni takut dimarahin mama,”
“ gpp, kok, om sayang sama yeni, om udah ga tahan dengan
perasaan om, om pengen memiliki yeni,” rayuku lagi
karena Yeni merengek-rengek terus, tanpa babibu aku sikat
saja sekalian, posisi kami masih berdiri, kurenggangkan kakinya, dah langsung
kutusukkan pedangku yang sudah siap sejak tadi, dengan kerja keras kubongkar
juga keperawanannya, aku bekap mulutnya saat selaput daranya kurobek, karena
takut teriakanya terdengar sampe keluar, setelah beberapa kali keluar masuk
vaginanya, aku mulai bisa menikmati vaginanya yang masih peret.
Yeni hanya menangis tersedu saat keperawanannya kurengut,
“sakit om” ratapnya
Aku tidak perduli, masih terus saja ku goyang anuku keluar
masuk vaginanya, lama lama dia merasa keenakan juga, sekali sekali meleguh
ketika aku percepat goyanganku. “ ah....uh...ah...” desahnya, tangannya mulai
memelukku, kakinya mulai menggelantung dipahaku, setelah 5 menit aku goyang
dia, tiba-tiba dia mencakar punggungku dan badannya mengejang, sambil meleguh
panjang “ahhhhhh uhhhhhhh, om, yeni pipis” . “gapa yen pipis saja” balasku sambil
terus menggoyang pinggulku. Siotong terasa hangata sekali ketika terkena semburan
orgasme Yeni. Tidak berapa lama aku juga merasakan sperti hendak ejakulasi,
kugoyang semakin kencang, pas saat air maniku hendak keluar, kucabut dari
vaginanya, kuturunkan dia sampai terduduk, dan kuarahkan pedangku ke wajahnya,
“ahhhhhh....ah.....ah......ah........” desahku sambil mengarahkan sperma aku
keluar kena wajahnya. Aku terduduk lemas di depannya setelah orgasme.
“Sakit Om, kemaluanku berdarah hiks...” lirih desahnya.
“ maaf ya Yeni, om akan bertanggung jawab jika terjadi apa-apa,
tapi Yeni jangan bilang siapa siapa ya, om sayang Yeni, sambil kucium dahinya”
setelah membersihkan diri masing-masing aku rencananya hendak
melanjutkan kembali memperbaiki laptopnya, Yeni pamit pulang tak lama setalah
itu. sebelum pulang kucium dahi nya dan kuyakinkan kalau aku bner-bener
mencintainya. Yeni hanya mengangguk dan bilang “Om harus janji, om tetep sayang
Yeni, pintanya lirih” aku yakinkan kembali dia dan kuantar sampai depan pintu
rumahku.
Setelah Yeni pulang, aku lembur melanjutkan memperbaiki os
laptopnya yang eror sampe selesai.
malamnya saat aku hendak tidur terdengar desahan dari sebelah rumahku, sepertinya si Ani, tapi kok ada desah-desahan gitu, aku coba tengok lewat belakang rumah. Rumah kami memang masih ada sediki halaman belakang yang tidak berpagar sehingga aku bisa mengintip lewat jendela dapurnya, kulihat dari sela korden, Ani sedang duduk di meja dapur, tidak berpakaian sama sekali, tangan kanan sedang meremas payudaranya yang berukuran sedang dan tangan kirinya sedang mencolok-colok vaginanya, sepertinya dia sedang bergairah dan mencoba memuaskan diri sendiri.
malamnya saat aku hendak tidur terdengar desahan dari sebelah rumahku, sepertinya si Ani, tapi kok ada desah-desahan gitu, aku coba tengok lewat belakang rumah. Rumah kami memang masih ada sediki halaman belakang yang tidak berpagar sehingga aku bisa mengintip lewat jendela dapurnya, kulihat dari sela korden, Ani sedang duduk di meja dapur, tidak berpakaian sama sekali, tangan kanan sedang meremas payudaranya yang berukuran sedang dan tangan kirinya sedang mencolok-colok vaginanya, sepertinya dia sedang bergairah dan mencoba memuaskan diri sendiri.
Pura pura tidak tahu aku ketuk pintu dapurnya “mbak ani, barusan saya denger ada ribut-ribut di dalam, mbak tidak apa-apa ?” tanyaku
“eh anu, gapapa mas cuma kucing saja kok” jawabnya, sambil
panik sepertinya
“o saya cuma memastikan saja mbak, boleh saja masuk mbak ?”
“o saya cuma memastikan saja mbak, boleh saja masuk mbak ?”
“eh sebentar” katanya ani bukain pintu, dia ternyata sudah
memakai rok tipis, “cepet juga pake bajunya” pikirku terkekeh.
“suami mbak kapan pulang ?” tanyaku
“paling 2 hari lagi baru pulang mas, jadi sendiri, untungnya
ada mas di sebelah jd ga terlalu takut karena sendirian” katanya
“mau ditemenin mbak, biar ga sepi” godaku sambil terkekeh
“ah mas ini”
“bener mbak, kan suami mbak juga ga ada, pasti kesepian kan” sambil berkata begitu diam-diam aku tutup pintu dapur dan menguncinya,
“ya sih, tapi....”
tanpa ba bibu aku segera peluk dia, kuciumi dia, ternyata ani juga membalas ciumanku, dengan bernafsu malah, langsung kubopong saja dia ke ruang tengah, kurebahkan di sofa, kucumbu “mbak, kalo suami mbak ga ada, saya bersedia nemenin hari hari sepi mbak, kataku bernafsu” “ah.... ah....” dia hanya mendesah saat ku emut putingnya setelah sebelumnya kutarik lepas daster tipisnya, dia ternyata tidak sempat memakai apa apa selain daster, jadi tambah ringan kerjaanku hehehe.
Aku langsung lepaskan juga seluruh pakainku, dan tanpa malu malu, ani langsung mencengkeram pedangku yang sudah tegang dari tadi “anumu besar sekali ya mas” aku hanya nyengir, Ani mulai mengocok anuku dan mengemutnya, aku hanya meremas-remas payudaranya yang ternyata masih kencang dan putih, dengan putingnya coklat muda, lama kami melakukan hal ini, sampai akhirnya dia sudah tidak tahan, aku disuruh telentang di bawah, dan dia mulan pelan-pelan memasukkan kontolku ke vaginanya, ternyata vaginanya masih seret, sangat nikmat, Ani mulai menggoyang maju mundur, seselaki dia melakukan gerakan naik turun sambil meremas-remas payudaranya, aku hanya pasrah dibawah tubuhnya, “ah ….....ah.....ah...ah...ough..... aku mau keluar mas !!!!” tak berapa lama dia sudah ejakukasi, ternyata cepet banget dia ejakulasi, aku jadi tertawa dalam hati
Malam itu aku buat dia 4 kali orgasme sebelum akhirnya aku mengeluarkan sperma di dalam vaginanya.
Hari yang melelahkan memang buatku, tapi aku puas sekali, selain dapat perawan, dapat juga pelampiasan. Ini membuat saya jadi betah terus ngontrak di tempat ini, karena siotong selalu dapat di service rutin. Malah bisa di bilang terlalu sering kena service. Hehehehehee…….
Cerita Sex Terbaru
martoleyux.blogspot.com
No comments:
Post a Comment