Cerita Sex Terbaru - Ini benar terjadi saat aku kuliah di Canada, kejadian ini aku alami 5
tahun yang lalu dan baru bisa ku ceritakan saat ini, aku sudah mempunyai
istri asli orang Indonesia yaitu asalnya dari Jawa Timur.
Dulu saat tinggal di Canada semua kebutuhan sekunder semua terpenuhi. Jadi memang aku sedikit berlimpah waktu kuliah di Canada.
![]() |
Emily 17 yo |
Terus satu hari, aku menang lotre $300.
Aku pergi ngambil duitnya dari salah satu gedung lotre tersebut dan
jalan menuju pulang. Waktu itu lagi agak dingin, salju lagi turun
sedikit-sedikit. Terus, waktu lagi jalan, tiba-tiba ada suara Excuse me,
spare some change?
Aku lihat ke arah kiri, ada dua gadis lagi duduk di lantai depan
Starbucks Cafe sambil tangannya di ulurkan ke arahku. Yang satu lagi
hanya duduk merangkul kakinya. Duh kasihan banget pikirku. Aku berhenti,
meraba kantong celanaku, dan aku keluarkan 2 helai $5.
Ini, silakan, aku bilang. Terima kasih Mas, kata gadis yang memegang
uang. Terima kasih kembali kataku lagi, sambil jalan pergi. Memang
benar, setelah aku memberi uang tersebut, ada rasa yang hangat dalam
hati.
Sesampai di apartemen, aku cari sleeping bag bekas dan beberapa baju
tebel. Tapi saya lupa kalau semuanya sudah kusumbang ke Salvation Army
beberapa minggu yang lalu. Terus aku pikir, hmm, sudah mau natalan,
teman-teman pada pulang ke Indonesia, aku nggak ada teman main, gimana
kalau aku undang saja tu cewek.
Lalu aku pergi ke tempat kedua gadis itu. Tapi mereka sudah nggak ada
lagi. Aku lihat kiri dan kanan dan ternyata kedua gadis itu ada di depan
McDonalds, sambil megang kantong buat memesan makanan.
Aku tunggu mereka di deket Starbucks Cafe, dan sewaktu mereka melihatku
lagi, si gadis yang aku kasih uang tadi senyum padaku dan bilang Hi,
lagi ngapain Mas?, Traktir kita dong? sambil tertawa.
Aku senyum saja Oke, Nich beli aja.
Si cewek yang aku kasih duitnya, namanya Emily dan cewek yang satunya
lagi ternyata adiknya, bernama Kayla. Emily berumur 17 dan Kayla berumur
14. Mereka datang dari kota lain dengan cara hitchhike.
Aku jongkok dengan mereka, ngobrol-ngobrol sebentar, sambil nebeng makan
kentang gorengnya yang di tawari Kayla. Kurang lebih setengah jam
kemudian, entah kemasukan apa, aku ajak mereka ke apartemenku untuk
menginap.
Mereka kaget. Pertamanya sih pada nggak mau, tapi abis aku yakinkan,
bahwa aku tinggal sendirian, tidak ada teman dan bla bla bla, mereka
akhirnya mau juga. Sesampai di apartemenku, mereka ber wah.., wah..,
wah. Aku dimintai handuk buat mandi. Ternyata mereka nggak pakai baju
tebal-tebal banget. Si Emily cuma memakai t-shirt Marilyn Manson,
sweater gap yang kotor dan jaket kulit, dan Kayla memakai lebih tebal,
mungkin karena diberi sama Emily.
Dua-duanya memang cakep sih, kulitnya putih banget (habis orang putih
sih), nggak tinggi banget, kira-kira 160 cm. Emily berambut pirang kotor
(dirty-blonde) sebahu, dan Kayla berambut pirang terang, seleher lebih
dikit, agak berombak.
Aku beri 2 pasang t-shirtku dan beberapa celana pendek milik bekas
pacarku.
Mereka masuk ke kamar mandi bersama dan dan aku cuek-cuek saja, habis
adik-kakak. Aku siapkan hot chocolate dan cookies.
Sehabis mereka keluar dari kamar mandi, waduh, cantiknya mereka berdua
minus make-up tebal, ikat rambut, dan garis-garis hitam di muka. Seperti
mimpi degh. Belum pernah aku melihat kecantikan semacam itu.
Mungkin di majalah, dan film, tapi mereka ada didepanku. Emily memakai
t-shirt GAP-ku yang berwarna putih, tanpa bra, karna aku bisa melihat
putingnya yang pink dengan jelas. Kayla memakai t-shirt Planet
Hollywoodku yang berwarna putih juga dan without bra.
Setelah itu kita ngobrol-ngobrol sambil minum hot choco. Kayla orangnya
pendiam, tapi senyum terus. Kalau Emily agak energetic dan bawel.
Sewaktu kita ngobrol-ngobrol, si Kayla berdiri dan berjalan menuju
kulkas.
Mau Minum Champagne? tanyanya. Boleh, kataku, Tapi.., kamu kan masih
anak-anak kataku sambil tertawa karena aku pikir si Kayla cuma bercanda.
Dia buka botol champagne tersebut dan meminumnya sedikit, lalu dia bawa
buat kakaknya, Emily.
Gile, dikirain becanda pikirku. Beberapa jam kemudian, ruang tamuku
berasa agak panas, soalnya heaternya rusak. Aku meminta izin untuk
tidur, tapi dipaksa temenin ngobrol. Aku suruh nonton TV saja, tapi
mereka tidak mau.
Kelihatannya sih dua-duanya juga sudah agak mabuk, soalnya pipi mereka
merah banget, dan ngomongnya sedikit ngacau. Terus aku suruh mereka
tidur di kamarku yang queen-sized bed, dan aku tidur di sofa.
Mereka menarikku untuk tidur dengan mereka. Waduh, rezeki, pikirku. Aku
ikut saja, tiba-tiba mabuk dan puyengku hilang! hehehehe, mungkin karena
pikiran kotor dan feeling bahwa aku akan score dengan mereka berdua.
Kita tiduran di ranjangku, terus aku memeluk Emily karena dia lebih
deket dengan tanganku. Aku menciumnya dan dibalas juga ciumanku.
Tanganku bekerja dari rambutnya, leher, sampai payudaranya yang lumayan
besar buat anak 17 tahun.
Kulepas T-shirtnya dengan cepat karna sudah napsu banget Lama tidak
dapat! Kusedot-sedot dengan kencang puting susunya, dan Emily merintih
rintih Aku melirik ke arah Kayla, ternyata dia berbaring sambil nontonin
kita.
Aku cuek saja dan nerusin plorotin celana dan celana dalam Emily.
Bulu kemaluannya masih jarang-jarang dan berwarna pirang juga. Hmm..,
lezat, sudah lama nggak dapat nih, pikirku sambil memainkan lidahku di
liang kenikmatannya yang sudah merah.
Kumainkan lidahku di clitorisnya dengan cepat, dan Emily merintih
rintih. Rintihannya semakin membuatku buas. Aku keluarkan teknik
cunnilingus yang diajari teman jepangku, teknik meminum air.
Emily meraung raung seperti orang kesetanan, tangannya menjambak
rambutku dan pinggangnya naik turun. Setelah dia beberapa kali orgasme,
aku cium seluruh tubuhnya sampai bibirnya. Terus dia berkata do my
sister Aku melihat ke arah Kayla dan dia sudah telanjang dan bermain
dengan klitorisnya.
Aku cium dan sedot payudaranya yang masih belum matang (maklum 14
tahun), dengan putingnya yang pink. Kayla menggigit bibir bawahnya,
menahan rasa sensasi. Pelan-pelan kucium seluruh tubuhnya sampai ke arah
liang kewanitaannya.
Wah, merah dan rapet banget! rezeki besar.
Kumainkan lidahku di liang kewanitaannya, bermain di clitorisnya. Kayla
merintih-rintih. Aku keluarkan tehnik meminum airku sampai Kayla orgasme
dua kali juga.
Kemudian aku berbaring dan kakak-adik itu menciumi seluruh tubuhku.
Aduh, aku merasa duniaku akan hancur, saking enaknya. Sampai mereka
lepas celana boxerku dan bermain dengan penis dan bolaku. penisku nggak
besar-besar banget sih, normal buat orang bule! he.., he.., he.., he..,
kira-kira 7 inchi, tebal dan berurat.
Mereka berdua berebut penisku, dan akhirnya aku menarik Kayla buat duduk
di mukaku. Kayla membuka kakinya dimukaku dan aku bagai disurga!
setelah Kayla orgasme lagi, aku tidurkan dia di sampingku, dan aku suruh
Emily untuk naik menunggangiku.
Dengan pelan-pelan, Emily naik memasukkan penisku ke liang kenikmatannya
dengan susah. Setelah kusuruh dia membasahi penisku dengan ludahnya,
akhirnya amblas juga penisku. Setelah masuk penisku semuanya,
pelan-pelan aku naik turun dan bergerak memutar, sambil memijat-mijat
payudara Emily yang tegak dan kenyal.
Aku peluk Emily sambil menghunjam penisku dengan cepat. Emily berteriak
teriak keenakan sambil cursing. Kusuruh dia berbalik, punggungnya
menghadap dadaku.
My favorite position. Aku naik turun dengan cepat juga sambil aku
menyuruh Emily untuk menggoyangkan pinggulnya sambil memijit-mijit
payudaranya.
Entah berapa kali aku merasakan sesuatu yang hangat di penisku dan Emily
berteriak, Aahh fuck shit! Saya rasa dia orgasme sampai 3 kali! Aku
jilat cairan kewanitaannya sampai bersih, terus pindah ke Kayla.
Aku jilat dan basahi lagi liang kewanitaannya yang masih merah dan
berdenyut-denyut. Aku coba untuk memasukkan penisku tapi liang senggama
Kayla masih kecil banget.
Aku naik ke mulut Kayla dan menyuruh buat mengisap dan membasahi
penisku.
Dengan mata tertutup setengah sadar, dia melakukannya. Setelah cukup
basah, aku coba lagi. Sempit banget! tapi senti demi senti masuk
semuanya juga Kayla meraung-raung kesakitan. Aku goyang pelan-pelan,
sambil menyedot puting susunya yang masih pink dan muda banget,
missionary style.
Terus aku menyuruhnya berbalik, doggie style, tanpa melepas penisku dari
liang kewanitaannya. Aku dorong-dorong, memutar, naik turun seperti
rodeo, sambil memeluk tubuh Kayla yang meronta-ronta seperti ikan
kehabisan air aku cium rambutnya, menggigit gigit pelan bahunya dan
memainkan jari-jariku di kelentitnya.
Sekitar 20 menit kemudian, setelah beberapa gaya dan setelah Kayla
orgasme untuk ke entah berapa kalinya, aku keluar juga. Aku tiduri
mereka berdua side by side dan memuncratkan spermaku ke muka mereka.
Sehabis itu kita tidur, tapi aku belum puas juga dengan Kayla yang liang
kenikmatannya sangat rapat. Dengan posisi 69 aku bermain dengan liang
surganya, entah sampai berapa lama. Besoknya, di meja makan, kita
ketawa-tawa dan bercanda-canda.
Tapi malamnya, mereka bercerita apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.
Ternyata mereka di perkosa oleh pacar ibu mereka, dan mereka lari dari
rumah. Selama 5 hari penuh berpesta seks, aku akhirnya menyuruh mereka
untuk telepon pulang.
Setelah lama aku bujuk, akhirnya mereka telepon pulang. Ibu mereka
khawatir sekali dan ingin mereka pulang segera.
Pacar ibunya sudah di tangkap oleh yang berwenang. Aku beri $100 buat
Emily dan Kayla, untuk uang saku dan ongkos naik bus. Setelah itu, aku
antar ke Bus Station, dan mereka said bye-bye dengan ciuman mesra di
pipi kiri dan kanan. Itu adalah perjumpaan kami yang terakhir.
Cerita Sex Terbaru
No comments:
Post a Comment